Unit Pelayanan, Psikologi, dan Pendidikan
Unit Pelayanan Psikologi dan Pendidikan adalah suatu unit yang berada dibawah Yayasan Laju Pendidikan yang secara khusus bertanggung jawab terhadap penanganan dan pengelolaan anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah.
Dengan banyaknya kasus anak berkebutuhan khusus yang muncul di tengah masyarakat dan terbatasnya sekolah umum yang menerapkan Pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus.Hal inilah yang menjadi dasar bagi sekolah islam terbaik Cendekia Muda untuk menerapkan Pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus. Untuk mengoptimalkan penanganan anak berkebutuhan khusus maka dibentuklah unit khusus yaitu, unit pelayanan psikologi dan Pendidikan.

Visi
Turut aktif membangun masyarakat berkarakter kuat, islami, berakhlak Qur’ani, percaya diri dan tanggung jawab.
Misi
Menyediakan fasilitas pelayanan psikologi yang islami dan berakhlak Qur’an.
Tujuan
Memberikan pelayanan psikologi profesional, islamu, berkualitas untuk meningkatkan SDM yang kuat kepribadiannya, berkualitas, berakhlak qur’ani, berwawasan global, dan siap menjadi “the right man in the right place”..
Program Unit Pelayanan, Psikologi, dan Pendidikan
Program UP3 adalah program yang dirancang khusus bagi siswa sebagai pengganti atau modifikasi atas program reguler dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa secara individual. Program ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak yakni pihak yayasan, pihak sekolah, tim ahli, dan orangtua.
Alur Program UPPP
Tahap AwalIdentifikasi siswa yang diduga membutuhkan program UP3
Identifikasi terhadap siswa ditetapkan oleh pihak sekolah, berdasarkan hasil observasi guru kelas atau terdapat surat hasil psikolog.Tahap AssesmentAssessment oleh tim ahli
Assessment dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Pada tahap I, dilakukan asesmen oleh psikolog sekolah dan rekomendasi dari ahli diluar sekolah (jika ada). Tahap II, asesmen dapat dilanjutkan oleh neurolog dan atau orthopedagog. Orangtua berhak untuk mengajukan asesor apabila tidak setuju dengan tim ahli sekolah. apabila tidak setuju dengan hasil asesmen yang diberikan tim ahli sekolah, ortu berhak untuk mencari opini kedua (second opinion) yang independen.
Hasil Assesment
- Profil siswa, mencakup performa siswa dan kebutuhan pengembangan.
- Rekomendasi mengenai perlu atau tidak siswa mengikuti program UPPP.
- Rekomendasi mengenai program atau terapi yang perlu diikuti.
1. Penentuan siswa yang membutuhkan program UPPP
Berdasarkan hasil asesmen dan rekomendasi, sekolah menetapkan siswa yang akan mengikuti program UPPP.
2. Penyusunan Program UPPP
Program UPPP disusun oleh orthopedagog dan psikolog. Orthopedagog mengacu kepada mentari dari guru bidang studi dan data profil anak dari hasil asesmen. Psikolog sekolah menyusun program penanganan sesuai kebutuhan yang mengacu pada profil anak dari hasil asesmen danobservasi. Program psikologi sewaktu-waktu dapat berkurang atau bertambah seiring perkembangan anak. Program ini disosialisasikan dan dibicarakan dengan guru kelas, guru pendamping, dan orangtua siswa.
3. Implementasi Program UPPP
Guru kelas/bidang studi menyusun dan melaksanakan IEP (individualize education program) bersama guru pendamping di bawah supervisi orthopedagog. Pencapaian siswa diukur secara berkala dan hasilnya diinformasikan kepada orangtua.
4. Evaluasi Keseluruhan
Evaluasi rutin dalam bentuk dokumen akan dilakukan tiga bulan sekali. Sementara evaluasi keseluruhan dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali dan dilakukan bersama oleh sekolah, tim ahli dan orangtua dalam pertemuan khusus.
Peran Serta Orang Tua
Peran serta orangtua dalam menyusun dan pelaksanaan program UPPP sangat diharapkan, diantaranya :
- Memberikan informasi mengenai kebiasaan siswa sehari-hari di luar sekolah
- Memberikan informasi mengenai nilai-nilai, kebiasaan keluarga dan harapan-harapan orang tua terhadap siswa.
- Memberikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan.
- Mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan orang tua.
- Bekerja sama dalam melaksanakan program yang direkomendasikan dari pihak sekolah untuk mencapai hasil maksimal.
Ruang Tumbuh dan Pencapaian Optimal

Facilities
- Ruang Stimulasi
- Media Stimulasi

Learning Outcomes
Hasil yang ingin dicapai dari program akademik maupun non-akademik siswa berkebutuhan khusus adalah siswa dapat menguasai ketrampilan Calistung ( Baca, tulis dan hitung ) sesuai dengan kemampuannya, mandiri dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, dapat mengendalikan emosinya dan mampu berinteraksi social.
Distinctive Programs
Outbond
Kegiatan khusus anak ABK ke alam untuk melatih berkomunikasi, bertanggung jawab, mengenali diri sendiri, berada pada kondisi tak terduga, melatih keberanian dan sebagainya. kegiatan ini mengekspos mereka dengan pengalaman, ide dan pengetahuan baru.memberikan mereka tantangan fisik, belajar, dan membuat karya. kegiatan ini dilakukan satu semester sekali.
Lifeskill
Life skill adalah satu program berkelanjutan khusus tentang skill atau kemampuan khusus. Program life skill yang tersedia di antaranya yaitu : Cooking class, farming, Informasi dan teknologi, daily activity living.
Exploration Day
Exploration Day khusus ABK dari level bawah untuk memperkuat pengetahuan berkaitan dengan tema yang dipelajari saat itu.
Pendampingan
UPPP menyediakan pendampingan bagi anak ABK. Guru pendamping dibina, di evaluasi, di kontrol oleh UPPP.
Kurikulum
Kurikulum dan materi belajar disediakan UPPP yang disusun oleh Orthopedagog disesuaikan dengan kemampuan anak.
Program Activity of Daily Living
Program ADL atau lebih dikenal dengan program bina diri merupakan serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara terencana dan terprogram terhadap peserta didik yang membutuhkan layanan khusus, yaitu peserta didik yang mengalami gangguan koordinasi gerak-motorik, keterlambatan perkembangan baik secara fisik, mental, intelektual maupun hambatan lainnya yang menyulitkan mereka dalam mengurus dirinya sendiri sehingga mereka membutuhkan pengajaran khusus agar dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, dengan tujuan meminimalisasi dan atau menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya secara mandiri.
