Mengapa kurikulum berbasis Sirah Nabawiyah?
وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً
" Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah” (Al-Baqarah : 30) "
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
" Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (Adz- Dzariyat : 56) "
Kami percaya, pendidikan harusnya membangun seorang insan untuk memenuhi tujuan penciptaannya, yaitu sebagai Hamba Allah yang sebenarnya, dan Khalifah di bumi. Untuk itu, pendidikan terbaik tentulah pendidikan Allah kepada insan terbaik, hamba Allah yang terbaik, dan khalifah yang terbaik, Rasulullah (saw).
Pendidikan terbaik itu tertuang dalam sirahnya. Setiap kejadian dan fase dalam hidupnya memiliki hikmah, yang menjadikan Rasulullah (saw) insan terbaik yang pernah berjalan di bumi ini. Maka kami bersemangat, mengambil pelajaran dari kisah hidupnya, yang menjadikannya manusia terbaik. Mempelajari setiap fase hidupnya dan mengambil ibrah darinya untuk kita coba ajarkan kepada anak didik, sebagai usaha memenuhi cita-cita dan visi kami, mencetak generasi emas, anak-anak pembawa perubahan, biidhnillah.
Selain itu, tentunya, sirah membuat kita mengenal Rasulullah (saw), sosok yang harus kita contoh untuk menggapai surga Allah.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
" Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali-Imran) "
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
" Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzaab: 21) "
Semakin kenal semakin mudah untuk kita menjadikannya suri tauladan, sebagai bekal kita memenuhi tujuan penciptaan kita, yaitu menyembah Allah dan menjadi khalifah di bumi. Semakin kenal, in shaa Allah semakin terbuka jalan untuk menggapai Rahmat dan Ridho Allah swt.